archives

Islam

This category contains 138 posts

Amalan Malam Nisfu Sya’ban antara Sunah atau Bid’ah ? – Tinjauan Sejarah dan Dalil-Dalil Seputarnya

www.taufikirawan.wordpress.comNisfu Sya’ban berasal dari kata Nisfu (bahasa Arab) yang berarti separuh atau pertengahan, Sya’ ban adalah nama bulan ke-8 dalam kalender Islam. Dengan demikian nisfu sya’ban berarti pertengahan bulan Sya’ban.

Pada malam ini biasanya diisi dengan pembacaan Surat Yaasiin tiga kali berjamaah dengan niat semoga diberi umur panjang, diberi rizki yang banyak dan barokah, serta ditetapkan imannya. Setelah pembacaan Surat Yaasiin biasanya diteruskan dengan shalat Awwabin atau shalat tasbih. Setelah itu biasanya dilanjutkan dengan ceramah agama atau langsung makan-makan. Continue reading

Nasehat Berharga Imam Malik Kepada Harun ar-Rasyid – Al-Malik bin Anas Rahimahullahu

Penterjemah : Wafi Marzuqi. Lc.

Kutipan “

Wahai Amirul Mukminin! Ketika saya menulis nasihat ini buat anda, saya tidak menjamin bahwa dengan mempraktekkannya Anda langsung mendapatkan petunjuk dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Saya juga tidak mengatakan  bahwa tulisan saya ini menampung segala bentuk nasehat yang ada , Itu saya katakan sebagai bentuk puji syukur kepada Ilahi Rabbi, karena  Dia-lah Yang Maha Sempurna, hanya Dia-lah yang bisa Memberi petunjuk kepada setiap Makhluk-Nya , adapun saya hanya sekedar menyampaikan, sehingga hanya Dia pulalah yang patut disyukuri dan dipuji….

Download   [Klik Disini]

Mengapa Menolak Bid’ah Hasanah ? – Abdul Qayyum Muhammad As-Sahibany

Jika kita memperhatikan kenyataan kaum muslimin saat ini, terutama dalam masalah ibadah mereka, maka kita akan merasa terharu, dimana banyak sekali diantara mereka yang melakukan sesuatu dari ibadah apa yang tidak ada dasarnya, baik dalam Al Qur’an dan As Sunnah, maupun dalam amalan-amalan salaful ummah.

Apa yang mereka kerjakan kebanyakan hanyalah dilandasi oleh perasaan, akal dan keinginan pribadi (hawa nafsu) mereka atau karena hanya bertaklid buta mengikuti adat kebiasaan (apa yang telah dirintis oleh orang-orang tua mereka). Karena itulah sehingga jika mereka ditanya tentang apa yang mereka lakukan itu, niscaya mereka akan menjawab: “Rasanya enak kalau kita melakukan yang seperti ini”. Atau “Menurut saya ini adalah sesuatu yang baik”, atau “Beginilah yang dilakukan orang-orang tua kita, apakah anda mau merubah apa yang telah dirintis dengan susah payah oleh orang-orang tua kita dahulu?”. Padahal mereka tidak menyadari bahwa jawaban-jawaban yang mereka sebutkan itu semua tidak ada bedanya dengan jawaban-jawaban orang-orang jahiliyyah dahulu ketika mereka ditanya, yang mana hal semacam itu telah dibantah oleh Alloh –subhanahu wa ta’ala- melalui lisan Rosululloh Muhammad –shallallohu ‘alaihi wa sallam- dengan ayat-ayatNya:

وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُم بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَن ذِكْرِهِم مُّعْرِضُونَوَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُم بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَن ذِكْرِهِم مُّعْرِضُونَ

Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Qur’an) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (QS. Al Mu’minun: 71) Continue reading

Pengantar Mudah Belajar Bahasa Arab – Abu Hamzah Yusuf al-Atsary

Download [Klik Disini]

Ukhuwah Islamiyyah Dalam Perspektif Surat Al-Hujurat – Abdullah Assaif

Judul : Ukhuwah Islamiyyah
Penyusun: Abdullah Assaif

Di dalam Al-Qur’an terdapat sebuah surat yang membahas mengenai masalah ukhuwah ini lengkap dengan sebab-sebab yang dapat merusaknya. Dan bila dikaji secara ilmiyah, akan lebih banyak lagi rahasia-rahasia seputar ukhuwah yang bisa kita ambil dari surat ini. Kaitan dan tautan setiap ayat dengan ayat selanjutnya pun mengandung rahasia penjabaran yang sungguh luar biasa bila kita renungkan. Surat ini adalah surat yang pernah kita bahas sebelumnya, yaitu surat Al-Hujurat, surat ke-49 yang terdapat di juz 26.

Silahkan download : E-Book Ukhuwah Islamiyyah di sini

Tokoh-tokoh Islam yang berpengaruh abad 20 – Herry Mohammad

Buku ini berisikan biografi 52 orang tokoh Islam yang menurut penulisnya (Herry Mohammad, dkk.) mempunyai pengaruh terbesar dalam membangun peradaban yang berdasarkan konsepsi Qur’ani dan Hadisi di abad 20. Dua puluh dua diantaranya berasal atau berkiprah di Indonesia, sedangkan 30 lainnya berasal atau berkiprah di berbagai belahan dunia lain, baik Timur maupun Barat. Mereka dipilih berdasarkan kontribusi pada berbagai bidang dari sosial-budaya hingga sosial-politik.

Pemikiran-pemikiran Islam di abad 20 tidak lepas dari pengaruh dua aliran pemikiran besar. Yang pertama adalah pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1787 M) di Arab Saudi. Ia menyerukan umat muslim untuk berpegang pada Al-Quran dan hadits tanpa intervensi akal atau ijtihad, sebagaimana model Islam jaman Nabi. Sedangkan yang kedua adalah pemikiran Muhammad Abduh (1849-1905 M) di Mesir. Ia berpendapat bahwa ajaran Islam harus dikembalikan pada aslinya dengan interpretasi yang disesuaikan dengan keadaan modern, dengan demikian perlu dibuka pintu ijtihad dan menghindari taklid buta pada ulama. Semangat kedua tokoh ini diwarisi oleh generasi-generasi sesudahnya dan diimplementasikan kekedalam berbagai bentuk, corak dan bidang.

Tokoh-tokoh muslim nasional yang biografinya diulas di buku ini antara lain adalah: Syekh Ahmad Muhammad Soorkati Al Anshari (pendidik, pendiri madrasah Al-Irsyad), K.H. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), Amad Hassan (tokoh Persis, penulis buku diantaranya ‘At-Tauhid’ dan ‘Soal-Jawab’, wartawan, pedagang), K.H. Hasyim Asy’ari (pendiri NU), HOS Tjokroaminoto (perubah Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam), K.H. Abdul Wahid Hasyim (tokoh politik Islam), Haji Agus Salim (tokoh politik Islam, intelektual), Mohammad Natsir (tokoh politik Islam, intelektual, pendiri Dewan dakwah Islamiyah Indonesia), Teungku Muhammad Daud Beureueh (tokoh politik Islam dan ulama Aceh, pendiri Negara Islam Aceh), Buya Hamka (ulama, pemikir, pujangga, ketua umum MUI pertama), SM Kartosuwiryo (aktivis Islam, pendiri Institut Suffah, KPK PSII, dan TII), K.H. Abdullah Syafi’ie (ulama, pendidik), Muhammad Rasjidi (cendekiawan muslim), Mahmud Yunus (pendidik, pemikir pendidikan, pendiri Akademi Dinas Ilmu Agama yang menjadi cikal bakal UIN), Imam Zarkasyi (cendekiawan muslim, tokoh Pondok Modern Gontor), K.H. A.R. Fakhruddin (ulama, juru dakwah), Abdullah bin Nuh (tokoh dan pemikir pendidikan Islam, pendiri Islamic Center al-Ghazali serta berbagai yayasan), Isa Anshari (tokoh Persis dan politik Islam, cendekiawan dan penulis buku diantaranya ‘Islam dan Demokrasi’), Endang Saefuddin Anshari (cendekiawan muslim), K.H. Moenawar Chalil (ulama, pedagang, aktivis ormas dan politik), Anwar Harjono (tokoh politik Islam, pendidik, pendakwah), dan Abdullah Said (perintis Ponpes Hidayatullah).

Ketiga puluh tokoh internasional yang diulas dalam buku ini rata-rata merupakan ulama yang produktif. Karya buah pemikiran mereka tersebar ke seluruh penjuru dunia. Dakwah yang mereka lakukan tidak sekedar melalui pena namun juga terjun langsung kedalam masyarakat dalam berbagai bidang maupun dalam medan jihad. Mereka antara lain adalah: Syekh Abdul Aziz Al Badri, Asy-Syahid Abdul Qadir Audah, Asy-Syahid DR Abdullah Azzam, Abu Zahrah, Abul A’la Al-Maududi, Al-Hasan Ali al-Hasan an-Nadawi, Syekh Ahmad Husain Deedat, Asy-Syahid Ahmad Yassin, Muhammad Zia ul-Haq, Raja Faisal bin Abdul Aziz, Asy-Syahid Hasan Al-Banna, Ismail Raji al-Faruqi, Jamaluddin Al-Afghani, Maryam Jameelah, Muhammad Abduh, Ayekh Muhammad Al-Ghazali, Muhammad Iqbal, Muhammad bin Abdul Wahhab, Syekh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Muhibbudin al-Khatib, Musthafa as-Siba’I, Dr. Musthafa Masyhur, Syekh Mutawalli asy-Sya’rawi, Najib al-Kailani, Said Hawwa, Dr. Said Ramadhan, Asy-Syahid Sayyid Quthb, Syekh Taqiyyudin an-Nabhani, Zainan al-Ghazali, dan Muhammad Rasyid Ridha.

Buku ini memperluas khasanah kita mengenai dunia Islam. Sisi terpenting dalam Islam adalah penegakan aqidah, yaitu penegakan kalimat laailahaillallah muhammadurrasulullah. Semua tokoh yang diulas didalam buku ini merupakan mereka yang gigih dalam upaya tersebut

Judul Tokoh-tokoh Islam yang berpengaruh abad 20
Penulis Herry Mohammad
Penerbit Gema Insani, 2006
ISBN 9795602195, 9789795602194
Tebal 318 halaman

Baca Buku [Klik Disini]

Intelijen Nabi – Fauzun Zamal, M.A

RASULULLAH shallallahu ’alaihi wasallam adalah seorang pemimpin yang ahli strategi perang. Beliau mengenalkan strategi intelijen sudah 14 abad lalu. Untuk kepentingan intelijen dan kerahasiaan militer, Nabi menyimpan rapat-rapat informasi jumlah pasukan ini bahkan kepada istri tercintanya, Siti Aisyah atau pada shahabat kepercayaannya sendiri, Abu Bakar Ash-Shidiq.

Dalam sejarah Islam juga tercatat nama Hudzaifah Ibnul Yaman sebagai salah satu agen intelijen atau spion andalan Rasulullah dalam menghadapi orang-orang kafir dan munafik yang ingin memerangi Islam dan Muslim. Oleh Rasulullah, Hudzaifah dinilai sebagai orang yang bisa dipercaya, memiliki ingatan yang kuat cerdik dan cerdas dalam mengolah informasi. Hudzaifah juga dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul yang memudahkannya untuk menjalankan operasi telik sandi.

Salah satu tugas penting yang diemban Hudzaifah adalah pada saat Perang Khandaq (Perang Parit). Ketika itu, Rasulullah menugaskan Hudzaifah untuk memata-matai pasukan kafir Quraisy dari Mekkah yang berkekuatan 10.000 ribu orang, ditambah bantuan kekuatan dari orang-orang Yahudi. Mereka berencana untuk menyerang kota Madinah yang hanya memiliki kekuatan 3.000 orang pasukan perang.

….Rasulullah sudah mengenalkan strategi intelijen 14 abad lalu. Untuk kepentingan intelijen dan kerahasiaan militer, beliau menyimpan rapat-rapat informasi jumlah pasukan ini bahkan kepada istri tercintanya maupun shahabat kepercayaannya….

Saat melakukan pembebasan negeri Mekkah dari suku Quraisy, Nabi Muhammad, ketika itu berencana akan mengerahkan 10.000 pasukan tentara Muslim. Untuk melakukan ‘serangan dadakan’, Rasulullah mengirim intelijennya ke Mekah. Tugasnya adalah mengacaukan informasi pada musuh agar mereka berselisih ihwal benar atau tidaknya pasukan Islam yang berencana melakukan serangan dadakan dengan jumlahnya yang besar.

Esoknya, dalam penyerangan mendadak itu kau kafir Quraisy benar-benar kelabakan. Mereka tak menyangka di pagi hari buta itu, telah datang puluhan ribu orang dari pasukan Islam di kota Mekah. Tanpa persiapan, mereka kemudian menyerah. Rasulullah paham, orang Quraisy tak akan melakukan perlawanan. Sebab di tangannya, Rasulullah telah menguasai informasi kekuatan musuh, situasi yang bakal terjadi, hingga informasi logistik, menyangkut keadaan jalan-jalan yang akan dilalui pasukan Islam dan kondisi mata air. Detil, rapi dan rahasia. Itulah strategi Muhammad dalam menjalankan perang dan intelijen.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai mata-mata, Hudzaifah juga sangat hati-hati dan tidak bersikap yang bisa menimbulkan kecurigaan. Hudzaifah juga sangat kuat memegang teguh kepercayaan yang telah diberikan Rasulullah kepadanya untuk memegang daftar orang-orang munafik. Bahkan ketika shahabat Rasulullah, Umar bin Khattab menanyakan perihal daftar nama itu, Hudzaifah menolak memberikannya.

Untuk mengetahui siapa orang-orang yang masuk daftar orang munafik itu, Umar hanya bisa mengamati jika ada rakyatnya yang meninggal dan Hudzaifah tidak menyolatkannya, maka orang itulah orang munafik itu.

….Seorang shahabat Abdullah bin Unis juga pernah dikirim Rasulullah menyusup ke jantung pasukan musuh….

Seorang shahabat Abdullah bin Unis juga pernah dikirim Rasulullah menyusup ke jantung pasukan musuh. Sasaran utama misi itu adalah Bani Lihyaan dari Kabilah Huzail yang dipimpin oleh panglima mereka, Khalid bin Sofyan Al-Hazaly.

Misi ini dilakukan karena umat Islam mendapatkan kabar bahwa Khalid bin Sofyan Al-Hazaly tengah berupaya mengadakan pemusatan kekuatan pasukan gabungan kaum kafir yang cukup besar di daerah Uranah untuk menyerang Islam. Karena itu, Rasulullah mengirim Abdullah bin Unis untuk melakukan misi pengintaian sekaligus penyelidikan untuk membenarkan kabar berita tersebut.

Shahabat Nabi yang lain, yang ditugaskan melakukan operasi intelijen adalah Abdullah bin Jahsy Al-Asady. Bulan Jumadil Akhir 1424, Abdullah bin Jahsy Al-Asady, beserta dua belas shahabat dari kalangan muhajirin, diantaranya: Sa’ad bin Abi Waqqash dan ’Utbah bin Ghazwan. Rasulullah memberinya sebuah surat yang boleh dibaca jika perjalanan mereka sudah mencapai dua hari.

Setelah dua hari dalam perjalanan, sang komandan, Abdullah bin Jahsy kemudian membuka isi surat tersebut. Isinya, tak lain adalah sebuah perintah untuk memata-matai musuh: ”Berangkatlah menuju Nikhlah, antara Mekkah dan Tha’if. Intailah keadaan orang orang Quraisy di sana dan laporkan kepada kami keadaan mereka.” Selepas membaca surat itu, Abdullah bin Jahsy dan para rombongan kemudian berujar, ”Kutaati perintah ini!”

….Dalam misi intelijen Rasulullah juga pernah melakukan propaganda untuk memperlemah kekuatan musuhnya….

Dalam misi intelijen Rasulullah juga pernah melakukan propaganda untuk memperlemah kekuatan musuhnya. Dalam kisah, pernah suatu ketika kekuatan musuh gabungan porak-poranda dan bercerai-berai akibat tidak adanya kekompakan diantara mereka akibat propaganda yang dilancarkan Nu’aim bin Mas’ud Al-Ghathafany, mantan musuh yang kemudian bergabung ke pasukan Islam. Nu’aim melakukan psyco war (perang urat syarat) dan propaganda yang membuat kekuatan musuh goyah dan bercerai-berai. [desastian/voa-islam.com]

Judul Intelijen nabi
Penulis Soeripto, S.H.
Penerbit Grasindo
ISBN 9790259646, 9789790259645

[Baca Buku Intelijen Nabi – Fauzun Zamal, M.A]

Islam : Jin dan Santet – Ibnu Taimiyah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam buku Risalatul Jinni, menjelaskan sebab-sebab masuknya jin ke dalam tubuh manusia:

Pertama, karena syahwat, hawa nafsu dan mabuk cinta, baik jin maupun manusia.

Kedua, jin itu ingin menguasai manusia dengan menikahinya. Dan banyak juga manusia yang terjebak mau melakukan pernikahan dengan jin dan punya anak. Hal ini banyak terjadi, disebutkan dan dibicarakan para ulama. Mayoritas para ulama membenci pernikahan jin dan manusia ini. Karena pernikahan itu sebenarnya dilakukan karena kebencian jin itu kepada manusia.

Ibnu Taimiyah berpendapat jika terjadi perkawinan jin dan manusia itu, hukumnya adalah haram. Jin itu harus diberikan peringatan bahwa Ia sudah melanggar perintah Allah SWT dan Rasulnya yang diutus kepada jin dan manusia. Di sini bisa ditegakkan hujjah kepada mereka, di mana berlaku Hukum Allah SWT dan Rasul-Nya yang diutus untuk jin dan manusia.

Ketiga, balas dendam jin pada manusia. Hal ini seperti pembalasan atas perlakuan manusia sebelumnya kepada mereka, seperti tersakiti oleh sebagian manusia atau karena mereka menyangka bahwa sebagian manusia tersebut sengaja menyakiti mereka. Seperti mengencingi, menumpahkan air panas atau membunuh sebagian mereka padahal manusia tidak mengetahuinya.

Download [Klik Disini]

Tahlil dan Kenduri: Tradisi Santri dan Kiai – M. Madchan Anies

Menyikapi masalah tahlil, di masyarakat muncul dua kelompok, antara pro dan kontra. Kelompok yang tidak setuju, mengatakan bahwasanya tahlil merupakan “bid’ah dhalalah” yang tidak diajarkan Rasulullah, dengan berprinsip pada hadits: “Kullu bid’atun dhalalatun”. Akibatnya, mereka mengikis habis-habisan dan akan terus berusaha menghilangkannya dari Islam.

Di sisi lain, pihak yang melestarikan tradisi tahlil-terutama dimotori oleh kaum Nahdliyin- berpendapat bahwasanya tidak ditemukan teks dalam Alqur’an dan Hadits yang secara qath’i (pasti) melarang atau mengharamkan tradisi tahlil. Padahal, tahlil merupakan salah satu modal sosial. Yakni dapat mempererat ikatan persaudaraan sesama umat dan tentu akan meminimalisir terjadinya perbedaan pandangan yang dapat menyebabkan pada terpecahnya ikatan persaudaraan muslim. Secara jelas, Rasulullah bersabda: “Ikhtilafu ummati rahmatun”, perbedaan di antara umatku adalah sebuah rahmat.

Hadirnya buku ini –tentu- bukan bermaksud untuk menghidupkan kembali pertentangan dua pendapat tentang tahlil. Sebaliknya, buku ini diharapkan dapat menjadi “wasit” antara dua kelompok yang saling berseberangan. Dengan kata lain, sangat cocok kiranya, apabila buku “Tahlil dan Kenduri” ini dibaca oleh kedua pihak.

Bagi pihak yang setuju tahlil, mereka tidak akan mengalami kebingungan ketika dikritik dan dicoba untuk digoyahkan keyakinan mereka. Sementara, bagi kelompok yang berlawanan, mereka akan mampu (baca: mau) memahami bahwa tahlil yang ditradisikan oleh sebagian umat Islam mempuyai dalil yang kuat.

Walhasil, dengan emahami isi buku ini, diharapkan ukhuwah islamiyah yang sudah terjalin akan tetap terus terjaga, selanjutnya akan muncul rasa pengertian dan rasa solidaritas dari tiap-tiap muslim.

Judul Tahlil dan Kenduri
No. ISBN 979845250x
Penulis H.M. Madchan Anies
Penerbit Lkis
Tanggal terbit 2009

Download [Klik Disini]

Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga – Achmad Chodjim

Sunan Kalijaga, alias Raden Syahid. Dia seorang putra tumenggung. Tetapi dia tidak mau mewarisi kekuasaan dari ayahandanya. Justru dia memilih menjadi pegiat spiritual Islam di Tanah Jawa, yang pada akhirnya oleh Dewan Wali Sanga, dia diangkat sebagai salah satu anggotanya untuk menggantikan Syekh Subakir yang kembali ke Persia. Namanya akrab di telinga Islam Jawa. Dan, nyatanya dialah satu-satunya Wali yang bisa diterima oleh berbagai pihak, baik oleh mutihan atau abangan, santri atau awam.

Banyak buku mengungkapkan kisah Sunan Kalijaga. Sebatas kisah hidupnya belaka. Buku yang ada di hadapan Anda ini tidak bertutur kata tentang kisah Sunan Kalijaga. Meski kisahnya banyak diketahui orang, tapi tak banyak orang yang tahu tentang ajaran yang dibawanya. Nah, yang dikemukakan dalam tulisan ini adalah kupasan tentang ajaran dan kearifannya. Anda akan tahu bahwa banyak praktik-praktik agama Islam di Nusantara, khususnya di Jawa, berasal dari Sunan Kalijaga.

Ada sebuah doa bahasa Jawa yang masih diamalkan oleh orang-orang Islam di Nusantara. Khasiat doa ini untuk menolak bala. Menyingkirkan penyakit. Mengusir hama dan penyakit tanaman. Membebaskan diri dari jeratan hutang. Bahkan untuk melindungi diri dalam pertempuran. Itulah doa “Rumeksa ing Wengi”. Sebuah doa yang disusun oleh Sunan Kalijaga. Sunan pun melakukan dakwah dengan pendekatan budaya. Mungkin Anda pernah mendengar Gerebeg Mulud dan Sekaten. Itulah cara-cara Sunan Kalijaga untuk mengajak orang lain masuk agama Islam.

Dalam Islam “wasilah” merupakan cara mendekatkan diri kepada Tuhan. Cara yang ditempuh seseorang untuk sampai kepada-Nya. Namun, bentuk wasilah itu diperdebatkan kebenarannya oleh para ulama. Sunan tak hendak berdebat masalah teologi. Tapi dia memberikan contoh wasilah ala Jawa. Yang jika dipelajari ternyata menyentuh hakikat keislaman. Sekaligus menanamkan rasa cinta terhadap para nabi, sahabat dan keluarga Rasul. Sunah Rasul pun tidak sesempit sebagaimana yang kita kenal selama ini. Bahkan diwujudkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari secara nyata, misalnya penggunaan baju takwa.

Diri manusia juga dikupas dengan sisi pandang yang berbeda. Mungkin Anda pernah dengar “Sedulur papat kalima pancer”, saudara empat yang pusatnya adalah Diri manusia. Itulah ajaran makrifat Islam. Di situ keimanan dalam Islam bukan semata-mata dipandang sebagai kepercayaan, tapi oleh Sunan diamalkan untuk membangkitkan Sang Pribadi. Agar dapat kembali dengan sempurna ke Hadirat-Nya.

Syariat, tarekat, dan hakikat dirajut menjadi satu. Dirajut menjadi makrifat dalam bentuk mistik Jawa. Sehingga agama tidak sekadar menjadi formalitas kehidupan. Tapi menjadi bagian kehidupan itu sendiri. Mistik dan makrifat yang umumnya dipandang sebagai klenik [dalam pengertian negatif], oleh Sunan diolah menjadi ajaran yang bermakna bagi kehidupan. Selamatan pun tak ketinggalan. Jika selama ini selamatan hanyalah tradisi yang tidak diketahui maksudnya, maka dalam buku ini makna dari selamatan sehari hingga seribu hari itu disajikan dengan bahasa yang sederhana. Karena hakikat kebenaran itu satu. Maka, dengan satu ikatan yang benar, yang juga disebut tauhid, itulah seseorang menghadap ke Hadirat Tuhannya.

Yang terakhir mengenai reinkarnasi atau dilahirkan kembali. Banyak yang salah paham tentang ajaran ini. Dikiranya ajaran menitis atau dilahirkan kembali itu pengaruh dari ajaran Hindu atau Buddha. Itulah hikmah Islam yang diambil oleh Sunan. Hikmah yang ditemukan di Jawa. Sebagaimana pesan Rasul, hikmah adalah barang orang mukmin yang hilang, maka ambillah di manapun hikmah itu ditemukan! Memang benar, ajaran reinkarnasi itu ada di Hindu dan Buddha.

Tapi, sebelum kedua agama itu masuk Jawa, hikmah tentang reinkarnasi itu sudah ada di ajaran Jawa. Oleh Sunan Kalijaga ajaran reinkarnasi ini dipadukan dengan konsep kebangkitan dari Islam.

Judul: Sunan Kalijaga – Mistik dan Makrifat
Penulis: Achmad Chodjim
ISBN : 9791600759
Rilis : 2006
Halaman : 310p
Penerbit : Serambi

Download [Klik Disini]

Adsense Indonesia

Sudah dilihat

  • 223,837 kali

Masukan alamat email.

Join 8 other subscribers

Top Rate